Sebelum menebar benih, sebaiknya keadaan air dibuat stabil terlebih dahulu. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menstabilkan air di kolam terpal:
- Setelah selesai dibuat, bilas kolam terpal terlebih dahulu. Jika terpal yang digunakan adalah bekas pakai, sebaiknya Cuci bersih dan jemur hingga kering.
- Masukkan air bersih ke dalam kolam terpal dengan kedalaman sesuai kebutuhan.
- Setelah kolam diisi air, tutup dan biarkan selama 2-3 hari.
- Untuk menjaga sterilisasi air, kolam terpal diberi perlakuan dengan cara tradisional, misal dengan memberi tumpukan daun pepaya atau daun ketepeng yang dibiarkan selama 6-7 hari. Daun tersebut berfungsi sebagai antiseptik.
- Setelah media air siap, benih ikan bisa ditebar. Sebaiknya, tambahkan antibakteri dengan dosis 2 cc/m3 air selama 3 hari
Kolam jenis ini merupakan media pemeliharaan ikan gabus yang tergolong sangat intensif, terutama jika dilihat dari aspek pemberian pakan dan suplai air yang optimal. Lokasi kolam air deras harus memiliki sumber air tetap, debit besar, dan mengalir sepanjang tahun sehingga usaha pembesaran ikan gabus bisa berjalan juga sepanjang tahun. Pemakaian air untuk Kolam air deras tidak boleh mengubah atau mengganggu sistem irigasi yang telah ada sebelumnya. Ketinggian tempat untuk lokasi usaha pembesaran di kolam air deras sebaiknya kurang dari 800 mdpl. Jika ketinggian tempat melebihi batas tersebut, suhu udaranya akan semakin dingin sehingga memengaruhi selera makan dan pertumbuhan ikan gabus.
bangros
August 29, 2017
Budidaya Ikan Gabus
Bandung, Indonesia
Pemeliharaan ikan gabus di kolam air deras memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
- a) Kepadatan tebarnya tinggi sehingga dari lahan yang sempit pun bisa dihasilkan produksi ikan yang tinggi.
- Kualitas air budi daya baik karena terjadi penggantian air dalam waktu cepat sehingga kondisi ikan terjaga dengan baik.
- Ikan dapat bergerak aktif dalam lingkungan air yang mengandung oksigen tinggi sehingga metabolisme ikan Cukup baik. Tentunya juga dengan ditambah pemberian pakan yang intensif untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan menjadi lebih cepat.
- Penanganan saat panen mudah karena kolam bisa dikeringkan dalam waktu singkat
Salah satu perbedaan kolam biasa dengan kolam air deras adalah debit airnya. Debit air pada kolam air deras cukup tinggi. Hal tersebut bertujuan agar kandungan oksigen di dalam kolam meningkat. Biasanya, besar debit air kolam air deras yang disarankan sekitar 10 liter/detik. Kolam air deras yang digunakan untuk budi daya ikan gabus memerlukan persyaratan dan kelengkapan sebagai berikut:
- Sumber air. Pada umumnya, sumber air yang biasa digunakan adalah sungai atau saluran air berdebit besar. Oleh karena itu, kolam air deras hanya bisa dibuat di lokasi-lokasi yang berdekatan dengan sungai. Untuk mempermudah pengaliran air ke unit kolam perlu dibuat bendungan permanen yang debit airnya bisa diatur
- Pintu masuk air. Pintu masuk air harus berhubungan dengan saluran utama secara langsung. Lebar pintu masuk air ber- ukuran 50-60 em agar pengaturan pengaliran air bisa di lakukan dengan mudah. Pintu masuk air ini dilengkapi dengan sekat penutup danpembuka. Hal tersebut mempermudah pengaliran air dari saluran utama ke kolam.
- Dinding kolam. Dinding kolam air deras dibuat secara vertikal dengan ketebalan yang memadai, yaitu minimum sekitar 30 em. Dengan demikian, dinding bisa menahan debit air yang tinggi dan volum besar. Bagian dalam dinding kolam harus dibuat liein atau disemen halus agar tubuh ikan tidak leeet akibat tergores dinding kolam.
- Pelataran. Pelataran merupakan bahan dasar kolam yang harus dibuat kuat dan liein agar tahan terhadap tekanan air. Susunan pelataran kemiringan kolam diatur dengan ke- rendahan paling rendah, yaitu ke arah saluran pengeluaran. Hal tersebut bertujuan agar saat panen, pengeringan kolam lebih mudah dilakukan.
- Pintu pengeluaran. Untuk kolam deras, pintu pengeluaran berada di bagian belakang kolam yang berhubungan langsung dengan saluran pembuangan. Pintu pengeluarannya terdiri dari tembok depan, tembok belakang, dan lubang pengluaran. Hal ini yang membedakan dengan kolam biasa.
Tidak semua perairan umum bisa dijadikan tempat pemeliharaan ikan gabus dengan jaring apung. Ada beberapa kriteria teknis maupun ekonomis yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi usaha. Lokasi yang bisa dijadikan tempat pemeliharaan ikan gabus meng- gunakan kantong jaring apung di antaranya ialah waduk, danau, situ, dan sungai.
Ada beberapa waduk yang sudah banyak dimanfaatkan untuk Usaha pembesaran secara intensif untuk beberapa jenis ikan. Adapun waduk-waduk yang telah digunakan untuk usaha budi daya, antara lain adalah waduk Jatiluhur, Citara, Saguling lawa Barat), Kedungombo, Gajah Mungkur, dan Mrica Uawa Tengah).
Selain di waduk, danau juga sangat potensial untuk budi daya ikan gabus sistem jaring apung, seperti Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Ranau (Bengkulu), Danau Laut Tawar (Aceh), dan Danau Kerinci Uambi). Perlu diperhatikan, dari luas danau tersebut, hanya 1,6% yang bisa dimanfaatkan untuk pemeliharaan ikan di jaring apung. Hal ini terkait dengan fungsi danau yang juga dimanfaatkan untuk keperluan lain, misalnya pariwisata. Selain itu, tidak semua lokasi danau cocok untuk ditempati jaring apung.
Penempatan jaring apung di perairan umum, seperti waduk, situ, atau danau, dianjurkan di jalur arus horizontal dan umumnya terletak di daerah muara agar ikan gabus selalu mendapatkan suplai air sehingga kandungan oksigennya tinggi. Selain itu adanya pergerakan air akan membantu menghanyutkan sisa-sisa kotoran atau bahan organik.
Untuk lokasi penempatan jaring apung yang ada diperairan luas dan terbuka mungkin perlu dipertimbangkan. Dilokasi tersebut dikhawatirkan akan terjadi gelombang besar dan tiupan angin kencang yang dapat mengancam keamanan jaring apung. Selain itu, kedalaman air juga harus diperhatikan. Diperairan yang mengalir, kedalaman jaring apung minimum 3 m dan di perairan yang tidak mengalir, kedalaman minimum jaring apung sekitar 5 m.
Kualitas perairan sangat mendukung keberhasilan usaha budi daya ikan gabus pada jaring apung. Ada beberapa kriteria kualitas air yang perlu diperhatikan, yakni sifat fisika, kimia, dan biologi. Secara biologi, penilaian kualitas air berdasarkan tingkat atau derajat kesuburannya. Derajat kesuburan ditentukan oleh kandungan mikroorganisme berupa plankton. Tingkat kesuburan waduk atau danau dibagi menjadi tiga, yakni rendah, sedang, dan tinggi.
Untuk usaha pembesaran ikan gabus secara intensif di Jaring apung. sebaiknya pilih kesuburannya rendah hingga sedang. Jika tingkat kesuburannya tinggi maka akan terjadi perebutan oksigen antara plankton dan ikan gabus yang dipelihara pada malam hari. Kriteria kualitas air secara fisika dan kimia untuk budi daya ikan gabus di jaring apung, pada umumnya memiliki prinsip hampir sama dengan ikan-ikan jenis air tawar lain. bangros August 29, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Ada beberapa waduk yang sudah banyak dimanfaatkan untuk Usaha pembesaran secara intensif untuk beberapa jenis ikan. Adapun waduk-waduk yang telah digunakan untuk usaha budi daya, antara lain adalah waduk Jatiluhur, Citara, Saguling lawa Barat), Kedungombo, Gajah Mungkur, dan Mrica Uawa Tengah).
Selain di waduk, danau juga sangat potensial untuk budi daya ikan gabus sistem jaring apung, seperti Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Ranau (Bengkulu), Danau Laut Tawar (Aceh), dan Danau Kerinci Uambi). Perlu diperhatikan, dari luas danau tersebut, hanya 1,6% yang bisa dimanfaatkan untuk pemeliharaan ikan di jaring apung. Hal ini terkait dengan fungsi danau yang juga dimanfaatkan untuk keperluan lain, misalnya pariwisata. Selain itu, tidak semua lokasi danau cocok untuk ditempati jaring apung.
Penempatan jaring apung di perairan umum, seperti waduk, situ, atau danau, dianjurkan di jalur arus horizontal dan umumnya terletak di daerah muara agar ikan gabus selalu mendapatkan suplai air sehingga kandungan oksigennya tinggi. Selain itu adanya pergerakan air akan membantu menghanyutkan sisa-sisa kotoran atau bahan organik.
Untuk lokasi penempatan jaring apung yang ada diperairan luas dan terbuka mungkin perlu dipertimbangkan. Dilokasi tersebut dikhawatirkan akan terjadi gelombang besar dan tiupan angin kencang yang dapat mengancam keamanan jaring apung. Selain itu, kedalaman air juga harus diperhatikan. Diperairan yang mengalir, kedalaman jaring apung minimum 3 m dan di perairan yang tidak mengalir, kedalaman minimum jaring apung sekitar 5 m.
Kualitas perairan sangat mendukung keberhasilan usaha budi daya ikan gabus pada jaring apung. Ada beberapa kriteria kualitas air yang perlu diperhatikan, yakni sifat fisika, kimia, dan biologi. Secara biologi, penilaian kualitas air berdasarkan tingkat atau derajat kesuburannya. Derajat kesuburan ditentukan oleh kandungan mikroorganisme berupa plankton. Tingkat kesuburan waduk atau danau dibagi menjadi tiga, yakni rendah, sedang, dan tinggi.
Untuk usaha pembesaran ikan gabus secara intensif di Jaring apung. sebaiknya pilih kesuburannya rendah hingga sedang. Jika tingkat kesuburannya tinggi maka akan terjadi perebutan oksigen antara plankton dan ikan gabus yang dipelihara pada malam hari. Kriteria kualitas air secara fisika dan kimia untuk budi daya ikan gabus di jaring apung, pada umumnya memiliki prinsip hampir sama dengan ikan-ikan jenis air tawar lain. bangros August 29, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Budi daya ikan gabus dengan sistem keramba bambu dilakukan di dalam sebuah wadah yang terbuat dari bambu. Budi daya ikan gabus menggunakan sistem keramba bambu telah lama dilakukan oleh para peternak ikan. Sistem budi daya menggunakan keramba bambu bisa dilakukan jika lingkungan yang hendak menjadi lokasi budi daya terdapat perairan umum. Dianjurkan dalam memelihara ikan gabus, lebih baik menggunakan sistem keramba bambu di perairan yang deras seperti sungai.
Keramba dari bambu untuk budi daya ikan gabus berbentuk seperti kurungan persegi empat memanjang. Hasil budi daya menggunakan sistem keramba bambu tidak kalah dengan sistembudi daya ikan lain. Bahkan, budi daya ikan menggunakan sistem keramba dinilai memiliki kelebihan, yakni menjadikan pertumbuhan ikan semakin cepat.
Membuat keramba dari bambu tidaklah sulit, cukup dengan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti bambu, paku, palu, dan balok kayu. Keramba dari bambu dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran yang diinginkan. Namun, pada umumnya, keramba dari bambu berbentuk persegi empat. Idealnya, untuk membuat keramba dari bambu yang optimal, terlebih dahulu siapkan beberapa bahan yang diperlukan untuk membuat keramba. Bahan-bahan tersebut adalah balok kayu dengan ukuran panjang 3m,lebar 7 em.dan tebal 7 em. Siapkan juga bambu yang telah berusia tua dan berukuran besar, serta jaring dengan ukuran mata jaring yang disesuaikan dengan ukuran benih ikan gabus yang akan ditebar. bangros August 29, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Keramba dari bambu untuk budi daya ikan gabus berbentuk seperti kurungan persegi empat memanjang. Hasil budi daya menggunakan sistem keramba bambu tidak kalah dengan sistembudi daya ikan lain. Bahkan, budi daya ikan menggunakan sistem keramba dinilai memiliki kelebihan, yakni menjadikan pertumbuhan ikan semakin cepat.
Membuat keramba dari bambu tidaklah sulit, cukup dengan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti bambu, paku, palu, dan balok kayu. Keramba dari bambu dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran yang diinginkan. Namun, pada umumnya, keramba dari bambu berbentuk persegi empat. Idealnya, untuk membuat keramba dari bambu yang optimal, terlebih dahulu siapkan beberapa bahan yang diperlukan untuk membuat keramba. Bahan-bahan tersebut adalah balok kayu dengan ukuran panjang 3m,lebar 7 em.dan tebal 7 em. Siapkan juga bambu yang telah berusia tua dan berukuran besar, serta jaring dengan ukuran mata jaring yang disesuaikan dengan ukuran benih ikan gabus yang akan ditebar. bangros August 29, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Berikut ini beberapa tahapan dalam pembuatan keramba bambu:
- Pembuatan kerangka keramba dengan ukuran panjang 3 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 1meter.
- Bambu yang akan digunakan untuk menutupi tiap sisi keramba tersebut harus memiliki panjang 1meter dan lebar 4 em.
- Buatlah kerangka dari balok kayu yang berbentuk persegi empat dengan panjang 3 meter, lebar 2 meter,dan tinggi 1 meter.
- Pasang bilah bambu untuk menutupi kerangka keramba dengan menggunakan kawat atau bambu. Jarak masing- masing bilahan bambu tersebut sekitar 1,5 em. Tidak lupa juga pasang jaring yang telah disiapkan di bagian dalam keramba.
- Untuk setiap keramba, pada bagian tengah sisi atas dan di salah satu sudut bagian depannya dibuat 1buah pintu yang masing-masing berukuran 40 x 40 em. Pintu yang terletak di sisi atas keramba akan berguna untuk memudahkan operasional panen. Sedangkan, pintu yang terletak di salah satu sudut bagian depan keramba berfungsi sebagai akses dalam memberikan pakan terhadap ikan gabus yang dipelihara.
- Setelah keramba selesai dibuat, letakkan di perairan yang airnya mengalir. Usahakan bagian atas keramba tetap mengapung dan tidak terendam air. Posisi pemasangan keramba dianjurkan secara horizontal mengikuti air yang mengalir.
Terdapat beberapa kelebihan yang bisa diperoleh dari budi daya ikan gabus dengan penggunaan keramba bambu, sebagaimana berikut ini:
- Serangan hama pada ikan gabus dapat dicegah. Ikan gabus akan terlindungi dengan adanya keramba sehingga berbagai macam kerugian dapat lebih diminimalisir.
- Kondisi perkembangan dan kesehatan ikan dapat terpantau dengan lebih baik. Pergantian air yang terjadi setiap saat harus diimbangi dengan pemberian pasokan oksigen dalam jumlah yang memadai.
- Sisa makanan dan kotoran ikan dapat langsung terbuang.
Sarana utama yang harus tersedia dalam usaha budi daya ikan gabus-terutama untuk pembenihan dan pendederan-adalah kolam pemijahan atau penetasan, pemeliharaan induk, dan penampungan benih. Sarana penunjang biasanya berupa kolam pemberokan, sedimentasi, penyaringan, pemeliharaan ikan donor, dan penampungan hasil. Selain itu, tempat bahan kimia, obat-obatan, gudang untuk tempat pupuk, pakan, peralatan, dan bangsal pengepakan juga harus tersedia.
Sementara itu, prasarana yang harus tersedia adalah sumber air yang memadai. Sarana dan perlengkapan dalam budi daya ikan gabus harus dipersiapkan guna mendukung kelancaran proses budi daya. Supaya hasil dapat maksimal, ketahui berbagai hal yang diperlukan seperti yang di uraikan berikut ini. bangros August 29, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Sementara itu, prasarana yang harus tersedia adalah sumber air yang memadai. Sarana dan perlengkapan dalam budi daya ikan gabus harus dipersiapkan guna mendukung kelancaran proses budi daya. Supaya hasil dapat maksimal, ketahui berbagai hal yang diperlukan seperti yang di uraikan berikut ini. bangros August 29, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses budi daya ikan gabus harus menyediakan kolam untuk sarana pendukung Lokasi kolam yang optimal harus dibangun di dekat sumber air dan bebas dari banjir. Sebaiknya, kolam dibangun pada lahan yang rendah, dengan tingkat kemiringan 2-5%. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengairan kolam Secara gravitasi. Terdapat beberapa jenis kolam yang harus disiapkan dalam proses budi daya ikan gabus sebagai pendukung kelancaran budi daya.
- Kolam Pemeliharaan Induk Pada pembenihan ikan gabus, luas kolam tergantung pada jumlah induk dan intensitas pengelolaannya. Sebagai contoh, untuk pemeliharaan induk gabus memerlukan kolam dengan ukuran panjang 10-15 m, lebar 8-10 m, dan tinggi 1-1,5 m. Sebaiknya, kolam pemeliharaan induk gabus berbentuk persegi panjang dengan dinding tembok atau tanah. Pada bagian bibir kolam dipasang dinding plastik gelombang yang setinggi 50 em. Hal tersebut bertujuan supaya ikan gabus tidak merayap atau melompat ke luar kolam, terutama pada waktu turun hujan. Pemasukan air ke dalam kolam dapat dibuat dari paralon (pvc) atau bambu yang dipasang sedemikian rupa sehingga air yang masuk ke dalam kolam sedikit "terjun". Kondisi ini bertujuan agar pelarutan udara ke dalam air cukup baik dan memberi kesegaran bagi induk ikan gabus. Sedangkan, pengeluaran air dari kolam di buat bentuk monnik. 20 Dinding pintu air berlapis tiga. Dinding pertama adalah yang menghadap kolam. Di dasar dinding ini terdapat lubang yang berfungsi untuk membuang air, mulai dari bagian(lapisan) dasar air, di mana banyak kotoran menumpuk. Sekat di tengah terdiri atas papan-papan yang disusun dan dapat mengatur ketinggian air di dalam kolam. Dinding kolam dibuat dari bata dan batu kali yang disemen atau dibeton sehingga permukaannya licin. Dasar kolam bisa dari tanah, meskipun lebih baik apabila disemen. Hal ini bertujuan agar dasar kolam tidak mudah berlubang atau bocor sehingga tidak mengakibatkan ikan lepas dari kolam. Untuk dasar kolam yang disemen, sebaiknya berikan lapisan pasir bercampur tanah liat setebal 10 em supaya tercipta suasana yang alami bagi ikan gabus. Permukaan air di dalam kolam hendaknya tidak melampaui 20 cm dari bibir kolam supaya ikan gabus tidak melompat ke luar kolam.
- Kolam Pemijahan Kolam pemijahan adalah tempat pemijahan ikan gabus yang berupa kolam tanah atau bak tembok. Proses pemijahan bisa juga dilakukan di kolam terpal. Ukuran atau luas dari kolam pemijahan tergantung dari jumlah induk gabus yang akan dipijah. Sebagai contoh, untuk 1ekor induk gabus dengan berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar 18 m2 dengan 18 buah ijuk atau kakaban. Dasar kolam untuk pemijahan dibuat dengan kemiringan rendah ke arah pembuangan. Hal ini bertujuan agar dasar kolam dapat dikeringkan dengan mudah. Pintu pemasuk dan pengeluaran air bisa menggunakan paralon dengan pintu bentuk monnik.
- Kolam Penetasan Pada dasarnya, bentuk kolam penetasan sama dengan kolam pe mijahan. Bahkan, sering kali, penetasan dilakukan dengan menggunakan kolam pemijahan. Sebaiknya, usahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah yang banyak telurnya.
- Kolam Pendeder Konstruksi kolam pendederan sama seperti kolam-kolam sebelumnya. Kegiatan pendederan disesuaikan dengan banyaknya larva ikan gabus yang hendak dipelihara. Bedanya, pada dasar kolam dibuat saluran dasar yang berada di dekat pintu pengeluaran atau sering juga disebut kemalir. Kemalir berfungsi sebagai tempat berkumpulnya benih ikan gabus saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih-benih ikan. Ketika hendak membuat kolam pendederan benih ikan gabus, perhatikan kemudahan dalam memelihara bibit di kolam tersebut. Sebaiknya, buat kolam dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemeliharaan benih ikan gabus. Sebagai contoh, ukuran tembok kolam yang biasa dipakai memilik lebar 1-2 m, dengan panjang 3-5 m. Sebaiknya, proses pendederan tidak menggunakan kolam yang masih baru karena masih panas dan banyak mengandung senyawa kimia yang dapat meracuni benih ikan gabus. Kolam yang masih baru perlu dinetralisir terlebih dahulu agar bisa digunakan untuk proses pen-dederan.
- Kolam baru diisi air hingga setengah penuh dan masukkan potongan-potongan batang pisang yang Cukup banyak.
- Isi kolam hingga penuh dan biarkan selama 1-2 minggu.
- Batang pisang yang membusukakan menyerap senyawa racun yang berbahaya bagi benih ikan gabus.
- Cuci hingga bersih dan kolam siap digunakan untuk pendederan.
- Sebelum digunakan, sebaiknya kolam tembok diberi kotoran sapi atau kotoran ayam sebanyak 200-500g/m2 serta kapur pertanian10-50 g/m2. Kotorantersebut berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan pakan alami (plankton dan jasad renik lainnya). Sementara kapur berguna untuk meningkatkan pH air dan membunuh bibit penyakit. Untuk daerah dengan pH air yang tinggi pemberian kapur sebaiknya tidak dilakukan. Meskipun ikan gabus dapat tumbuh dengan baik pada air tenang, namun akan lebih baik jika dilakukan pengontrolan air kolam secara rutin agar tetap bersih dan kandungan oksigen yang tinggi. Gunakan pipa paralon berdiameter +1em untuk mengeluarkan dan memasukkan air. Usahakan agar aliran air yang keluar masuk tidak terlalu deras.
- Berikan kassa pada aliran air keluar kolam untuk menghambat laju air keluar dan mencegah bibit terbawa keluar melalui aliran air tersebut.
Dalam usaha budi daya ikan gabus, pembudidaya membutuhkan peralatan dan perlengkapan untuk mendukung proses perkembangbiakan ikan gabus. Semakin lengkap peralatan dan perlengkapan yang dimiliki, maka semakin besar pula kemungkinan berhasilannya. Berikut beberapa peralatan dan perlengkapan yang harus disiapkan sebelum memulai budi daya ikan gabus.
- Ember, digunakan untuk menyimpan mengangkut sesuatu, seperti air, pakan, benih,dan lain sebagainya.
- Aerator, digunakan untuk membantu menambah oksigen saat hendak melakukan pendederan benih ikan gabus agar larva tetap sehat dan tumbuh dengan cepat.
- Jerigen pengangkut benih, digunakan untuk mengangkut benih. Berbeda dengan mengangkut ikan jenis lain yang biasanya menggunak plastik, benih ikan gabus Sebaiknya diangkut meng- gunakan jerigen yang dibuat lubang dari samping. Hal in ber tujuan untuk meminimalisir tingkat kematian ikan gabus saat pemindahan benih.
- Seser, digunakan untuk menangkap benih ikan gabus. Seser yang harus disediakan ada 2 jenis, yakni seser kasar dan halu
- Selang air, digunakan menyalurkan air. Dalam proses budi daya akan banyak berhubungan dengan air. Jadi, siapkan selang air sesuai kebutuhan.
- Pompa air, digunakan untuk memindahkan air, jika kolam tidak memiliki pembuangan khusus. Selain itu, pampa air juga bisa digunakan untuk mengisi air di kolam yang kosong.
- Hapa, digunakan untuk menampung larva ikan gabus. Selain itu, hapa juga berfungsi sebagai wadah penampungan atau pemeliharaan benih ikan gabus.
- Lain-lain, meliputi jaring halus untuk memanen, timbangan, keranjang, dan drum pengangkut hasil panen.
Teknik budi daya ikan gabus tidak jauh berbeda dengan budi daya ikan konsumsi lainnya. Hal pertama yang harus dilakukan untuk membudidayakan ikan gabus ialah pembenihan.pemijahan, penetasan telur, pendederan, dan pembesaran. Meskipun proses ini memerlukan waktu panjang dan biaya yang tidak sedikit, tetapi hal tersebut mutlak dilakukan oleh seseorang yang hendak membudidayakan ikan gabus.
bangros
August 29, 2017
Budidaya Ikan Gabus
Bandung, Indonesia
Dalam melakukan pembenihan, induk gabus merupakan sarana produksi paling penting. Kualitas dan kuantitas benih yang dihasilkan tergantung induk yang hendak dipijah. Oleh karena itu, pilih induk unggul dan berkualitas untuk menuai hasil benih yang memuaskan.
Terdapat beberapa cara untuk mendapatkan induk unggul, salah satunya dengan menyeleksi indukan ikan gabus. Ada beberapa tahap seleksi yang perlu dilakukan untuk mendapat induk ikan gabus unggul. Seleksi menentukan indukan unggul dimulai sejak ikan gabus masih berupa benih. Benih yang dipilih untuk pertumbuhannya cepat, tidak cacat, dan dalam keadaan sehat. Selanjutnya, benih tersebut dipelihara di tempat khusus guna mengoptimalkan hasil indukan berkualitas baik.
Sebaiknya, benih yang dipelihara untuk dijadikan induk tidak digunakan seluruhnya, tetapi hanya satu jenis kelamin saja. Misal, jika hanya menginginkan induk betina maka induk jantannya dipisah atau tidak digunakan. Agar induk betina yang dipilih dapat dipijahkan maka induk jantannya diambil dari daerah atau tempat lain agar tidak terjadi perkawinan sekerabat yang mungkin akan menghasilkan benih kurang baik. Untuk pembudidaya pemula, cara seleksi tidak mungkin bisa di lakukan. Satu-satunya cara untuk mendapatkan induk unggul adalah dengan membeli. Induk unggul dapat diperoleh di balai benih ikan atau balai penelitian perikanan.
Masa mulai bertelur setiap jenis ikan berbeda-beda. Ikan nila mulai bertelur pada kisaran umur 6-8 bulan, sedangkan ikan mas umur 1,5 tahun. Sementara, masa mulai bertelur pada ikan gabus biasanya sekitar umur setahun atau bobot tubuhnya sudah mencapai 100 g.
Pemijahan pada ikan gabus bisa dilakukan dengan alami maupun buatan. Biasanya, pemijahan dengan cara alami dilakukan dengan cara mengawinkan gabus betina dan jantan. Caranya adalah dengan menaruh beberapa induk ikan gabus betina dan jantan dalam satu kolam supaya kawin secara alami.
Namun, metode pemijahan secara alami ini masih kurang diminati oleh pembudidaya ikan karena telur yang dihasilkan relatif sedikit. Salah satu cara pemijahan yang banyak dilakukan oleh pembudidaya adalah pemijahan buatan atau kawin suntik. Sebab, tingkat keberhasilannya lebih baik dan menghasilkan banyak telur daripada cara alami. Dalam proses pembenihan ikan gabus, terdapat tahapan tahapan yang harus dilakukan, yaitu pemilihan induk siap pijah, teknik p mijahan, dan penetasan telur. bangros August 29, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Terdapat beberapa cara untuk mendapatkan induk unggul, salah satunya dengan menyeleksi indukan ikan gabus. Ada beberapa tahap seleksi yang perlu dilakukan untuk mendapat induk ikan gabus unggul. Seleksi menentukan indukan unggul dimulai sejak ikan gabus masih berupa benih. Benih yang dipilih untuk pertumbuhannya cepat, tidak cacat, dan dalam keadaan sehat. Selanjutnya, benih tersebut dipelihara di tempat khusus guna mengoptimalkan hasil indukan berkualitas baik.
Sebaiknya, benih yang dipelihara untuk dijadikan induk tidak digunakan seluruhnya, tetapi hanya satu jenis kelamin saja. Misal, jika hanya menginginkan induk betina maka induk jantannya dipisah atau tidak digunakan. Agar induk betina yang dipilih dapat dipijahkan maka induk jantannya diambil dari daerah atau tempat lain agar tidak terjadi perkawinan sekerabat yang mungkin akan menghasilkan benih kurang baik. Untuk pembudidaya pemula, cara seleksi tidak mungkin bisa di lakukan. Satu-satunya cara untuk mendapatkan induk unggul adalah dengan membeli. Induk unggul dapat diperoleh di balai benih ikan atau balai penelitian perikanan.
Masa mulai bertelur setiap jenis ikan berbeda-beda. Ikan nila mulai bertelur pada kisaran umur 6-8 bulan, sedangkan ikan mas umur 1,5 tahun. Sementara, masa mulai bertelur pada ikan gabus biasanya sekitar umur setahun atau bobot tubuhnya sudah mencapai 100 g.
Pemijahan pada ikan gabus bisa dilakukan dengan alami maupun buatan. Biasanya, pemijahan dengan cara alami dilakukan dengan cara mengawinkan gabus betina dan jantan. Caranya adalah dengan menaruh beberapa induk ikan gabus betina dan jantan dalam satu kolam supaya kawin secara alami.
Namun, metode pemijahan secara alami ini masih kurang diminati oleh pembudidaya ikan karena telur yang dihasilkan relatif sedikit. Salah satu cara pemijahan yang banyak dilakukan oleh pembudidaya adalah pemijahan buatan atau kawin suntik. Sebab, tingkat keberhasilannya lebih baik dan menghasilkan banyak telur daripada cara alami. Dalam proses pembenihan ikan gabus, terdapat tahapan tahapan yang harus dilakukan, yaitu pemilihan induk siap pijah, teknik p mijahan, dan penetasan telur. bangros August 29, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Pemilihan atau seleksi induk bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan gonad induk yang akan dipijahkan. Induk gabus yang hendak digunakan untuk pemijahan harus benar-benar siap memijah.
Induk gabus yang diseleksi merupakan bibit unggul dengan per tumbuhan bagus,berumur 1tahun atau lebih,berat induk minimal 0,5 kg/ekor, sehat, dan tidak cacat. Jika induk gabus yang dimaksud sudah diperoleh, sebaiknya ikan segera dipisahkan dan dipelihara sendiri di kolam pemeliharaan induk.
Membedakan ikan gabus jantan dan betina dapat dengan cara melihat fisik ikan gabus. Ciri ikan gabus jantan biasanya ditandai dengan bentuk kepala yang lonjong, warna tubuh cukup gelap, lubang pada kelamin memerah, dan jika diurut akan mengeluarkan cairan. kepala agak membulat dengan warna tubuh agak terang, bentuk perut sedikit besar, dan cenderung agak lembek apabila dipegang. Jika perut tersebut diurut makan akan mengeluarkan telur bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Induk gabus yang diseleksi merupakan bibit unggul dengan per tumbuhan bagus,berumur 1tahun atau lebih,berat induk minimal 0,5 kg/ekor, sehat, dan tidak cacat. Jika induk gabus yang dimaksud sudah diperoleh, sebaiknya ikan segera dipisahkan dan dipelihara sendiri di kolam pemeliharaan induk.
Membedakan ikan gabus jantan dan betina dapat dengan cara melihat fisik ikan gabus. Ciri ikan gabus jantan biasanya ditandai dengan bentuk kepala yang lonjong, warna tubuh cukup gelap, lubang pada kelamin memerah, dan jika diurut akan mengeluarkan cairan. kepala agak membulat dengan warna tubuh agak terang, bentuk perut sedikit besar, dan cenderung agak lembek apabila dipegang. Jika perut tersebut diurut makan akan mengeluarkan telur bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Terdapat dua cara yang bisa dilakukan dalam proses pemijahan pada ikan gabus, yaitu alami dan buatan. Tetapi untuk pembahasan dalam bab ini hanya akan dijelaskan teknik pemijahan secara alami. Pemijahan secara alami pada ikan gabus dapat dilakukan dalam kolam berukuran panjang 5 meter.lebar 3 meter, dan tinggi 2 meter. Sebelum digunakan, sebaiknya kolam pemijahan dikeringkan terlebih dahulu selama 3-4 hari agar induk gabus yang hendak dipijahkan mudah terangsang. Setelah kolam pemijahan dikeringkan,isi dengan air setinggi 50 8em, kemudian diberi hapa dengan panjang dan lebar sesuai ukuran kolam. Sepertiga dari kolam pemijahan tersebut diberi ijuk yang berguna bagi induk untuk alat menempelkan telur-telur. Agar induk gabus tidak meloncat dari kolam pemijahan, berikan penutup dari kawat kassa pada bagian atas kolam atau lapisi bibir kolam dengan plastik.
Pemijahan alami dapat dilakukan dengan alat dan cara sederhana yang tidak membutuhkan biaya banyak. Langkah pertama dalam melakukan pemijahan secara alami adalah memilih induk gabus jantan dan betina yang gonadnya telah matang. Sebaiknya,induk gabus jantan dan betina yang akan dipijahkan memiliki bobot yang seimbang.
Setelah induk siap memijah, sore hari-sekitar pukul 16.00- induk jantan maupun betina dimasukkan ke dalam kolam pemijahan. Kemudian, biarkan proses pemijahan berlangsung. Indukan betina bisa menghasilkan 10.00Q-11.000 butir telur. Pastikan kolam pemijahan sudah dilengkapi kakaban atau ijuk didalamnya. Usahakan air kolam pemijahan selalu jernih dan mengalir terus-menerus sehingga air tetap segar. Apabila tidak ada aliran air masuk dan keluar, maka aerator (alat penyuplai oksigen) dapat dipasang pada kolam pemijahan.
Pada umumnya, menjelang pagi hari, induk gabus sudah mulai memijah. Induk gabus betina mengeluarkan telur, kemudian diikuti induk gabus jantan mengeluarkan sperma. Dan, proses pembuahan terjadi di luar tubuh ikan gabus (eksternal). Sekitar pukul 07.00, proses pemijahan biasanya sudah selesai dan semua telur telah menempel di kakaban atau ijuk.
Ada dua macam warna pada telur ikan gabus setelah selesai pemijahan, yakni transparan dan putih susu. Telur yang memiliki warna transparan berarti telurfertil (telah dibuahi), sedangkan telur berwarna putih susu merupakan telur tidak fertil (tidak dibuahi). Untuk itu, pada saat hendak ditetaskan, telur yang berwarna putih susu harus di- pisahkan dari telur yang transparan. Selanjutnya, induk gabus yang telah memijah diambil dan dimasukkan lagi ke kolam pemeliharaan induk. Sementara, telur- telur hasil pemijahan yang telah menempel pada ijuk dibiarkan dalam kolam hingga telah menetas, larva gabus dipelihara terlebih dahulu selama 3-4 hari atau hingga tubuhnya ber warna hitam. Setelah itu, larva gabus sudah kuat untuk dipelihara di kolam pendederan. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Pemijahan alami dapat dilakukan dengan alat dan cara sederhana yang tidak membutuhkan biaya banyak. Langkah pertama dalam melakukan pemijahan secara alami adalah memilih induk gabus jantan dan betina yang gonadnya telah matang. Sebaiknya,induk gabus jantan dan betina yang akan dipijahkan memiliki bobot yang seimbang.
Setelah induk siap memijah, sore hari-sekitar pukul 16.00- induk jantan maupun betina dimasukkan ke dalam kolam pemijahan. Kemudian, biarkan proses pemijahan berlangsung. Indukan betina bisa menghasilkan 10.00Q-11.000 butir telur. Pastikan kolam pemijahan sudah dilengkapi kakaban atau ijuk didalamnya. Usahakan air kolam pemijahan selalu jernih dan mengalir terus-menerus sehingga air tetap segar. Apabila tidak ada aliran air masuk dan keluar, maka aerator (alat penyuplai oksigen) dapat dipasang pada kolam pemijahan.
Pada umumnya, menjelang pagi hari, induk gabus sudah mulai memijah. Induk gabus betina mengeluarkan telur, kemudian diikuti induk gabus jantan mengeluarkan sperma. Dan, proses pembuahan terjadi di luar tubuh ikan gabus (eksternal). Sekitar pukul 07.00, proses pemijahan biasanya sudah selesai dan semua telur telah menempel di kakaban atau ijuk.
Ada dua macam warna pada telur ikan gabus setelah selesai pemijahan, yakni transparan dan putih susu. Telur yang memiliki warna transparan berarti telurfertil (telah dibuahi), sedangkan telur berwarna putih susu merupakan telur tidak fertil (tidak dibuahi). Untuk itu, pada saat hendak ditetaskan, telur yang berwarna putih susu harus di- pisahkan dari telur yang transparan. Selanjutnya, induk gabus yang telah memijah diambil dan dimasukkan lagi ke kolam pemeliharaan induk. Sementara, telur- telur hasil pemijahan yang telah menempel pada ijuk dibiarkan dalam kolam hingga telah menetas, larva gabus dipelihara terlebih dahulu selama 3-4 hari atau hingga tubuhnya ber warna hitam. Setelah itu, larva gabus sudah kuat untuk dipelihara di kolam pendederan. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Penetasan telur dapat dilakukan di dalam akuarium, bakfiberglass, kolam semen, maupun wadah yang terbuat dari kolam terpal plastik. Wadah tersebut arus dipasangi aerator untuk menyuplai oksigen supaya penetasan telur berjalan dengan sempurna. Usahakan sirkulasi air dalam wadah penetasan berjalan dengan baik. Suhu juga harus stabil pada 28-29 o. Sebab, suhu dapat memengaruhi kecepatan penetasan telur. Untuk menjaga kestabilan suhu saat penetasan, kolam semen atau terpal dapat dipasang atau ditutup menggunakan plastik di sekelilingnya.
Sebaiknya, proses penetasan telur ikan gabus dilakukan di dalam akuarium. Hal ini bertujuan agar kondisi telur dapat dikontrol dengan mudah. Penetasan telur bisa dilakukan di dalam akuarium berukuran panjang 60 em, lebar 40 em, dan tinggi 30 em. Tidak lupa, di dalam akuarium juga dipasang dua titik yang dinyalakan selama proses penetasan telur berlangsung. Pasang juga alat pemanas hingga air di akuarium mencapai suhu 20 oc.
Setelah itu, masukkan telur ikan gabus ke dalam akuarium dengan kepadatan t 4-5 butir/em2 sampai telur gabus menetas. Jangan lupa, pasang hapa putih di dalam akuarium yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran akuarium. Bila hapa telah dipasang, telur dapat dimasukkan ke dalam hapa yang ada di kolam. Gunakan bulu ayam untuk menebarkan dan menyebarkan telur hingga merata.
Setelah 24 jam, penetasan akan menetas dan terlihat burayak berenang di antara serabut hapa putih. Segera angkat hapa tersebut dari wadah penetasan apabila telur telah menetas semua. Dalam proses penetasan, biasanya terdapat satu kelompok telur yang tidak menetas Telur yang tidak menetas tersebut harus segera dibuang agar air dalam kolam penetasan tidak berbau. Pengambilan telur yang tidak menetas tersebut dilakukan dengan hati-hati menggunakan skupnet. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Sebaiknya, proses penetasan telur ikan gabus dilakukan di dalam akuarium. Hal ini bertujuan agar kondisi telur dapat dikontrol dengan mudah. Penetasan telur bisa dilakukan di dalam akuarium berukuran panjang 60 em, lebar 40 em, dan tinggi 30 em. Tidak lupa, di dalam akuarium juga dipasang dua titik yang dinyalakan selama proses penetasan telur berlangsung. Pasang juga alat pemanas hingga air di akuarium mencapai suhu 20 oc.
Setelah itu, masukkan telur ikan gabus ke dalam akuarium dengan kepadatan t 4-5 butir/em2 sampai telur gabus menetas. Jangan lupa, pasang hapa putih di dalam akuarium yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran akuarium. Bila hapa telah dipasang, telur dapat dimasukkan ke dalam hapa yang ada di kolam. Gunakan bulu ayam untuk menebarkan dan menyebarkan telur hingga merata.
Setelah 24 jam, penetasan akan menetas dan terlihat burayak berenang di antara serabut hapa putih. Segera angkat hapa tersebut dari wadah penetasan apabila telur telah menetas semua. Dalam proses penetasan, biasanya terdapat satu kelompok telur yang tidak menetas Telur yang tidak menetas tersebut harus segera dibuang agar air dalam kolam penetasan tidak berbau. Pengambilan telur yang tidak menetas tersebut dilakukan dengan hati-hati menggunakan skupnet. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Pemeliharaan Larva dan Pendederan Ikan Gabus
Pemeliharaan larva ikan gabus dapat dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, baik dipelihara di kolam maupun akuarium dengan kepadatan 5 ekor larva/lliter. yang baru menetas tidak perlu diberi pakan karena masih mempunyai kuning telur (yolk) sebagai cadangan makanan yang biasanya akan habis setelah berumur 3-4 hari.
Setelah persediaan cadangan makanan ini habis, larva ikan gabus sebaiknya diberi makanan seperti Naupli artemia, yang diberikan secara rutin 3 kali dalam sehari. Sedangkan, untuk larva ikan gabus yang telah berusia 5 hari dapat diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari atau secukupnya.
Untuk pemeliharaan ikan gabus, siapkan kolam atau akuarium yang memiliki sirkulasi air atau bisa juga menggunakan aerator sebagai penyuplai oksigen. Untuk menjaga kualitas air , lakukan penyiponan yakni membuang kotoran dan sisa pakan, kemudian mengganti dengan air baru sebanyak 50% Sebaiknya,penyiponan dilakukan setiap hari agar kualitas air tetap terjaga dan larva dapat tumbuh dengan baik.
Kualitas air pada wadah pemeliharaan perlu dikontrol minimal 3 kali dalam sehari, salah satunya dengan menjaga kestabilan suhu. Kestabilan suhu merupakan faktor yang sangat menentukan hidup benih gabus. Suhu pada wadah pemeliharaan larva diusahakan berkisar 28-29 c. Jika suhu sering berfluktuasi atau berubah (lebih dari 1oq maka benih gabus banyak yang tidak mampu bertahan pada akhirnya menimbulkan kematian.
Apabila suhu menurun hingga mencapai 25’c, benih akan rentan terkena white spot (bintik putih) penyakit tersebut akan muncul dan menempel pada insang sehingga membuat benih tidak dapat bernapas dan akhirnya mati. Setelah berumur 7 hari (1 minggu), pemberian pakan larva gabus diganti dengan cacing sutra atau Tubifex sp. Selain memiliki kandungan gizi tinggi, pemberian Tubifex sp. Juga dapat. meningkatkan nafsu makan larva bahkan sisa sisa pakan tersebut tidak mengotori air pada wadah pemeliharaan karena Tubifex sp. dapat hidup di dalam air.
Pemberian cacing sutra atau Tubifex sp. dapat dilakukan sampai benih gabus berumur 3 minggu. Pasca pemberian cacing Tubifex sp, benih gabus dapat diberi pelet berbentuk tepung. Apabila ukuran benih gabus yang dipelihara sudah bertambah besar, lakukan penjarangan. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Setelah persediaan cadangan makanan ini habis, larva ikan gabus sebaiknya diberi makanan seperti Naupli artemia, yang diberikan secara rutin 3 kali dalam sehari. Sedangkan, untuk larva ikan gabus yang telah berusia 5 hari dapat diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari atau secukupnya.
Untuk pemeliharaan ikan gabus, siapkan kolam atau akuarium yang memiliki sirkulasi air atau bisa juga menggunakan aerator sebagai penyuplai oksigen. Untuk menjaga kualitas air , lakukan penyiponan yakni membuang kotoran dan sisa pakan, kemudian mengganti dengan air baru sebanyak 50% Sebaiknya,penyiponan dilakukan setiap hari agar kualitas air tetap terjaga dan larva dapat tumbuh dengan baik.
Kualitas air pada wadah pemeliharaan perlu dikontrol minimal 3 kali dalam sehari, salah satunya dengan menjaga kestabilan suhu. Kestabilan suhu merupakan faktor yang sangat menentukan hidup benih gabus. Suhu pada wadah pemeliharaan larva diusahakan berkisar 28-29 c. Jika suhu sering berfluktuasi atau berubah (lebih dari 1oq maka benih gabus banyak yang tidak mampu bertahan pada akhirnya menimbulkan kematian.
Apabila suhu menurun hingga mencapai 25’c, benih akan rentan terkena white spot (bintik putih) penyakit tersebut akan muncul dan menempel pada insang sehingga membuat benih tidak dapat bernapas dan akhirnya mati. Setelah berumur 7 hari (1 minggu), pemberian pakan larva gabus diganti dengan cacing sutra atau Tubifex sp. Selain memiliki kandungan gizi tinggi, pemberian Tubifex sp. Juga dapat. meningkatkan nafsu makan larva bahkan sisa sisa pakan tersebut tidak mengotori air pada wadah pemeliharaan karena Tubifex sp. dapat hidup di dalam air.
Pemberian cacing sutra atau Tubifex sp. dapat dilakukan sampai benih gabus berumur 3 minggu. Pasca pemberian cacing Tubifex sp, benih gabus dapat diberi pelet berbentuk tepung. Apabila ukuran benih gabus yang dipelihara sudah bertambah besar, lakukan penjarangan. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Pendederan merupakan kegiatan pemeliharaan ikan sampai menghasilkan benih yang siap untuk ditebar di kolam pembesaran. Pendederan benih ikan gabus dapat dilakukan di kolam terpal plastik, beton, maupun tanah. Konstruksi kolam terpal atau kolam beton pada tahap pendederan hampir sama dengan konstruksi kolam untuk tahap pembesaran ikan gabus.
Berikut ini, beberapa hal yang harus dilakukan untuk proses pendederan ikan gabus:
Benih ditebar dengan kepadatan 20-30 ekor/liter air. Jika benih telah mencapai ukuran 3-5 em maka padat penebarannya maka padat penebarannya adalah 1.000-1.500 ekor/m2 kemudian untuk mencapai ukuran 8-12 cm, benih ukuran 3-5 em harus dipelihara selama 1bulan dengan kedalaman kolam pendederan antara 30-40cm selama pemeliharaan, benih diberi pakan berupa kutu air dan cacing sutra sebanyak 3-5 kali dalam sehari.
Benih ikan gabus juga perlu dibiasakan dengan pakan pelet halus berbentuk tepung, Jumlah pakan pakan yang diberikan adalah sebanyak 20-30% dari total berat badan ikan. Jika benih telah mencapai ukuran 3-5 em maka jumlah pakan diturunkan menjadi 15-20% total berat badan ikan, Namun, ukuran ini tidak menjadi patokan baku dalam pemberian pakan. Prinsipnya, benih ikan gabus diberi pakan sampai kenyang (ad libitum).
Pakan buatan untuk benih ikan gabus sebaiknya mengandung protein minimal 40%. Sebab benih gabus membutuhkan protein yang banyak untuk dapat tumbuh dengan cepat. Sebab, dialam bebas, benih gabus terserang penyakit, sebaiknya berikan vitamin c dosis 20-500 mg/kg berat tubuh selama beberapa hari sebagai imunostimulan. Bisa juga dengan memberikan lipopolisakarida 10mg/liter untuk mempertahankan stamina.
Kebersihan kolam pendederan juga harus dijaga sehingga tidak menjadi sarang penyakit. Sisa pakan dan kotoran di dasar kolam harus dibersihkan secara rutin dengan cara disipon setiap 10-20 hari. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Berikut ini, beberapa hal yang harus dilakukan untuk proses pendederan ikan gabus:
- Ukuran kolam tanah 200m2 ,
- Sebelumnya, lakukan proses pengeringan kolam selama -+ 5 hari.
- Bersihkan kolam jika ada gulma yang mengganggu.
- Buatkan kemalir dengan ukuran lebar 40 em serta tinggi 10em
- Ratakan tanah pada dasar kolam.
- Tebarkan kotoran ayam atau puyuh pada dasar kolam dengan kisaran 5-7 karung.
- Isikan kolam dengan air setinggi 40 em kemudian rendam -+5 hari. Tebarkan 4.000 ekor larva ikan gabus di pagi hari.
- Setelah mencapai 2 hari, berikan 1-2 kg pelet.
- Panen benih bisa dilakukan apabila usia larva ikan gabus mencapai 3 minggu.
Benih ditebar dengan kepadatan 20-30 ekor/liter air. Jika benih telah mencapai ukuran 3-5 em maka padat penebarannya maka padat penebarannya adalah 1.000-1.500 ekor/m2 kemudian untuk mencapai ukuran 8-12 cm, benih ukuran 3-5 em harus dipelihara selama 1bulan dengan kedalaman kolam pendederan antara 30-40cm selama pemeliharaan, benih diberi pakan berupa kutu air dan cacing sutra sebanyak 3-5 kali dalam sehari.
Benih ikan gabus juga perlu dibiasakan dengan pakan pelet halus berbentuk tepung, Jumlah pakan pakan yang diberikan adalah sebanyak 20-30% dari total berat badan ikan. Jika benih telah mencapai ukuran 3-5 em maka jumlah pakan diturunkan menjadi 15-20% total berat badan ikan, Namun, ukuran ini tidak menjadi patokan baku dalam pemberian pakan. Prinsipnya, benih ikan gabus diberi pakan sampai kenyang (ad libitum).
Pakan buatan untuk benih ikan gabus sebaiknya mengandung protein minimal 40%. Sebab benih gabus membutuhkan protein yang banyak untuk dapat tumbuh dengan cepat. Sebab, dialam bebas, benih gabus terserang penyakit, sebaiknya berikan vitamin c dosis 20-500 mg/kg berat tubuh selama beberapa hari sebagai imunostimulan. Bisa juga dengan memberikan lipopolisakarida 10mg/liter untuk mempertahankan stamina.
Kebersihan kolam pendederan juga harus dijaga sehingga tidak menjadi sarang penyakit. Sisa pakan dan kotoran di dasar kolam harus dibersihkan secara rutin dengan cara disipon setiap 10-20 hari. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Ikan gabus dapat tumbuh di perairan umum, misalnya pada kolam, setiap genangan air, sungai, rawa, dan lain-lain. Ikan gabus yang dibudidayakan dan dipelihara dengan baik, hasilnya pun tidak mengecewakan. Sebab,kan gabus memiliki nilai jual tinggi. Pembesaran ikan gabus tergolong mudah dan tidak memerlukan biaya banyak. Ada empat metode pembesaran ikan gabus, yaitu pembesaran ikan gabus di kolam, kantong jaring apung, keramba bambu, dan menggunakan sistem sekat.
bangros
August 24, 2017
Budidaya Ikan Gabus
Bandung, Indonesia
Pembesaran ikan gabus di kolam, baik kolam terpal maupun kolam air deras dapat dilakukan seeara optimal untuk menghasilkan ikan dengan ukuran yang siap dipasarkan dan menjadi ikan konsumsi. Untuk mencapai ukuran pasar, biasanya ikan gabus dipelihara secara optimal dengan pakan memadai.
Pada umumnya, ikan gabus dapat dipasarkan setelah meneapai berat 500-600 g/ekor. Hal ini sesuai dengan ukuran konsumsi rumah tangga. Namun, untuk digunakan sebagai bahan baku empek-empek dibutuhkan ikan gabus dengan berat 800- 1.000 g/ekor.
Waktu Supaya menghasilkan ikan gabus berukuran 500-600 g/ekor adalah selama4-5 bulan, dengan menebar benih berukuran 8- 12 em. Benih yang digunakan harus sehat, berukuran seragam, dan responsif terhadap pemberian pakan. Kepadatan penebarannya sekitar 50-100 ekor/ m2 dengan kedalam air sekitar 80-100 em. Sedangkan, proses pembesaran untuk menghasilkan ikan gabus berukuran 800-1000g/ekor memerlukan waktu selama 7-8 bulan. Akan tetapi, waktu pembesaran ikan gabus di kolam dapat diperpendek dengan memberi pakan tambahan yang bergizi tinggi secara berkelanjutan.
Selama proses pembesaran, ikan gabus diberi pakan berupa ikan runcah sebanyak 10-15% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 2-3 kali dalam sehari. Ikan gabus juga dapat diberi pelet yang mengandung protein minimal 30% sebanyak 5-10 % bobot biomassa ikan. Pakan dengan kandungan protein 30% Sudah cukup memadai untuk pertumbuhan ikan gabus.
Namun, untuk meningkatkan pertumbuhan ikan gabus agar lebih cepat, dibutuhkan pakan yang mengandung protein 35% Sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Suryanti dengan menguji pakan buatan yang mengandung protein 30, 35, dan 40% dengan pemberian pakan 3% dan 5% bobot biomassa. Ternyata, di antara ketiga kadar protein, kadar 35% protein dengan jumlah ransum 5% adalah yang menghasilkan pertumbuhan bobot tertinggi. Seda ngkan, nilai konvensi pakan yang terbaik adalah pada tingkat pakan 35%, baik pada ransum harian 3% (2.26) maupun 5% (4,58).
Nilai konvensi pakan pada kadar protein 35% lebih baik di bandingkan kadar protein 30 dan 40%. Kadar protein rendah (30%) dan kadar protein yang lebih tinggi (40%) ini menunjukkan penggunaan pakan yang kurang efisien. Dibanding konvensi pakan yang diberi ikan rucah, nilai konvensi pada kadar protein 35% relatif lebih baik. Hal ini berarti tingkat konsumsi ikan tersebut cukup baik sehingga penggunaan pakannya lebih efisien.
Tingkat ketahanan hidup ikan gabus yang diberi pakan ikan relatif lebih rendah dibandingkan dengan diberi pakan pelet. Hal ini diduga karena dosis pemberian pakan ikan rucah sekitar 9% kurang men- cukupi kebutuhan proses perkembangan pada ikan gabus. Pemberian pakan ikan rucah paling efektif untuk proses pertumbuhan adalah 10% dari bobot tubuhnya. Sebab, jika pemberian pakan ikan rucah di bawah 10% maka tidak akan memberikan pertumbuhan bobot pada ikan gabus. Sedangkan, pemberian pakan lebih dari 10% dapat menyebabkan terjadinya penumpukan sisa pakan yang tidak termakan. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pembusukan di dalam kolam dan akan mengakibatkan air menjadi tercemar.
Ikan gabus termasuk ikan rakus dan kanibal. Untuk itu, pemberian pakan harus dilakukan tepat waktu. Jika sampai pemberian pakan telat, kemungkinan ikan gabus akan saling memangsa satu sama lain. Apabila pemberian pakan menggunakan pelet, sebaiknya diberikan pakan tambahan berupa ikan rucah, cacing, dan daging bekicot secukupnya.
Sebagaimana proses pendederan, kolam pada pembesaran ikan gabus juga harus dijaga kebersihannya sehingga tidak menjadi sarang penyakit. Sisa pakan dan kotoran ikan di dasar kolam dibersihkan secara rutin dengan melakukan penyiponan setiap 20-30 hari sekali. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Pada umumnya, ikan gabus dapat dipasarkan setelah meneapai berat 500-600 g/ekor. Hal ini sesuai dengan ukuran konsumsi rumah tangga. Namun, untuk digunakan sebagai bahan baku empek-empek dibutuhkan ikan gabus dengan berat 800- 1.000 g/ekor.
Waktu Supaya menghasilkan ikan gabus berukuran 500-600 g/ekor adalah selama4-5 bulan, dengan menebar benih berukuran 8- 12 em. Benih yang digunakan harus sehat, berukuran seragam, dan responsif terhadap pemberian pakan. Kepadatan penebarannya sekitar 50-100 ekor/ m2 dengan kedalam air sekitar 80-100 em. Sedangkan, proses pembesaran untuk menghasilkan ikan gabus berukuran 800-1000g/ekor memerlukan waktu selama 7-8 bulan. Akan tetapi, waktu pembesaran ikan gabus di kolam dapat diperpendek dengan memberi pakan tambahan yang bergizi tinggi secara berkelanjutan.
Selama proses pembesaran, ikan gabus diberi pakan berupa ikan runcah sebanyak 10-15% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 2-3 kali dalam sehari. Ikan gabus juga dapat diberi pelet yang mengandung protein minimal 30% sebanyak 5-10 % bobot biomassa ikan. Pakan dengan kandungan protein 30% Sudah cukup memadai untuk pertumbuhan ikan gabus.
Namun, untuk meningkatkan pertumbuhan ikan gabus agar lebih cepat, dibutuhkan pakan yang mengandung protein 35% Sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Suryanti dengan menguji pakan buatan yang mengandung protein 30, 35, dan 40% dengan pemberian pakan 3% dan 5% bobot biomassa. Ternyata, di antara ketiga kadar protein, kadar 35% protein dengan jumlah ransum 5% adalah yang menghasilkan pertumbuhan bobot tertinggi. Seda ngkan, nilai konvensi pakan yang terbaik adalah pada tingkat pakan 35%, baik pada ransum harian 3% (2.26) maupun 5% (4,58).
Nilai konvensi pakan pada kadar protein 35% lebih baik di bandingkan kadar protein 30 dan 40%. Kadar protein rendah (30%) dan kadar protein yang lebih tinggi (40%) ini menunjukkan penggunaan pakan yang kurang efisien. Dibanding konvensi pakan yang diberi ikan rucah, nilai konvensi pada kadar protein 35% relatif lebih baik. Hal ini berarti tingkat konsumsi ikan tersebut cukup baik sehingga penggunaan pakannya lebih efisien.
Tingkat ketahanan hidup ikan gabus yang diberi pakan ikan relatif lebih rendah dibandingkan dengan diberi pakan pelet. Hal ini diduga karena dosis pemberian pakan ikan rucah sekitar 9% kurang men- cukupi kebutuhan proses perkembangan pada ikan gabus. Pemberian pakan ikan rucah paling efektif untuk proses pertumbuhan adalah 10% dari bobot tubuhnya. Sebab, jika pemberian pakan ikan rucah di bawah 10% maka tidak akan memberikan pertumbuhan bobot pada ikan gabus. Sedangkan, pemberian pakan lebih dari 10% dapat menyebabkan terjadinya penumpukan sisa pakan yang tidak termakan. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pembusukan di dalam kolam dan akan mengakibatkan air menjadi tercemar.
Ikan gabus termasuk ikan rakus dan kanibal. Untuk itu, pemberian pakan harus dilakukan tepat waktu. Jika sampai pemberian pakan telat, kemungkinan ikan gabus akan saling memangsa satu sama lain. Apabila pemberian pakan menggunakan pelet, sebaiknya diberikan pakan tambahan berupa ikan rucah, cacing, dan daging bekicot secukupnya.
Sebagaimana proses pendederan, kolam pada pembesaran ikan gabus juga harus dijaga kebersihannya sehingga tidak menjadi sarang penyakit. Sisa pakan dan kotoran ikan di dasar kolam dibersihkan secara rutin dengan melakukan penyiponan setiap 20-30 hari sekali. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Pembesaran ikan gabus di kantong jaring apung dapat dilakukan di danau atau waduk. Jaring yang digunakan untuk memelihara ikan gabus di danau atau waduk dilengkapi dengan pelampung berupa drum plastik atau baja. Agar kantong jaring apung tidak berpindah posisi, sebaiknya diberi jangkar dengan ditancapkan di dasar danau atau waduk. Untuk kantong jaring apung dengan jumlah banyak, sebaiknya di atasnya dibangun gubuk yang berguna untuk penyimpanan pakan dan tempat istirahat.
Pembesaran ikan gabus di kantong jaring apung merupakan teknik pembesaran ikan yang masih relatif baru. Sebab, pembesaran ikan gabus dengan cara ini baru berkembang setelah pembesaran ikan gabus di kolam atau keramba. Akan tetapi, untuk kualitas hasil panennya, pembesaran di kantong jaring apung tidak kalah bersaing dengan pembesaran di kolam atau di keramba. Terbukti, pembesaran ikan di kantong jaring apung berhasil membongsorkan berbagai jenis ikan budi daya dalam waktu yang relatf singkat. Sebagai contoh, untuk menghasilkan ikan mas berukuran 100 g/ekor memerlukan waktu selama empat bulan jika dipelihara di kolam.
Sementara, selama empat bualan tersebut, jika ikan ini dipelihara di kantong jaring apung, berat tubuhnya bisa mencapai 500g/ekor. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Pembesaran ikan gabus di kantong jaring apung merupakan teknik pembesaran ikan yang masih relatif baru. Sebab, pembesaran ikan gabus dengan cara ini baru berkembang setelah pembesaran ikan gabus di kolam atau keramba. Akan tetapi, untuk kualitas hasil panennya, pembesaran di kantong jaring apung tidak kalah bersaing dengan pembesaran di kolam atau di keramba. Terbukti, pembesaran ikan di kantong jaring apung berhasil membongsorkan berbagai jenis ikan budi daya dalam waktu yang relatf singkat. Sebagai contoh, untuk menghasilkan ikan mas berukuran 100 g/ekor memerlukan waktu selama empat bulan jika dipelihara di kolam.
Sementara, selama empat bualan tersebut, jika ikan ini dipelihara di kantong jaring apung, berat tubuhnya bisa mencapai 500g/ekor. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Sebelum teknik pembesaran ikan gabus di kantong jaring apung diuji cobakan pertama kali, para ahli sudah yakin bahwa teknik ini akan berhasil Mengapa demikian? Sebab, jika ditinjau dari sifat biologis, ikan gabus menyukai air tenang dan asal-usul ikan ga bus juga berasal dari perairan umum. Jadi, pembesaran yang dilakukan di kantong jaring apung sangat cocok untuk pengembangan ikan gabus. Syarat yang harus dipenuhi untuk proses pembesa ran ikan gabus di kantong jaring apung ialah sebagai berikut:
- Kondisi air tidak tercemar serta telah memenuhi persyaratan, minimal baku mutu kualitas dan baku mutu budi daya.
- Kedalaman air minimal 5 meter dari dasar jaring pada saat surut terendah.
- Suhu air 23-30 oc dan derajat keasaman (pH) 6,5-8,5.
- Oksigen terlarut lebih dari 5 mg/liter, amonia (NH) kurang dari 0,02 mg/liter, dan kecerahan yang diukur dengan Secchi disk lebih dari 3 meter.
Proses pembuatan kantong jaring apung bisa dibilang tidak terlalu sukar. Bahan-bahannya pun dapat dengan mudah untuk didapatkan. Berikut ini cara membuat kantong jaring apung di perairan umum.
- Kerangka.
Kerangka yang harus dipersiapkan berbahan dasar kayu, bambu, dan besi antikarat. Ukuran yang biasanya dibuat untuk kantong jaring apung adalah 7 x 7 m3 - Pelampung
Pelampung yang digunakan untuk membuat kantong jaring apung terbuat dari drum plastik atau drum baja dengan ukuran 200 liter berbentuk silinder. Untuk kantong jaring apung berukuran 7 x 7 m2 dibutuhkan pelampung sebanyak 8 buah. - Tali jangkar.
Tali jangkar yang digunakan untuk kantong jaring apung berbahan polietilen (PE) dengan panjang 1,5 kali dari kedalaman perairan. Sedangkan, jumlah tali jangkar yang ideal biasanya sebanyak lima buah dengan diameter 0,75 inci. - Jangkar
Jangkar yang digunakan sebagai penahan dari kantong jaring apung terbuat dari blok beton yang dibungkus dengan menggunakan karung. Masing-masing jangkar tersebut memiliki berat 200 kg dengan berbentuk persegi empat. Untuk satu unit kantong jaring apung membutuhkan minimal5 buah jangkar. - Jaring
Jaring yang digunakan untuk membuat kantong jaring apung sebaiknya terbuat dari polietelin (PE 210D/12) denga n ukuran mata jaring l inci. Dianjurkan untuk memilih jaring berwarna hijau agar samadegan warna air. Sebagaimana ukuran kerangka, ukuran jaring yang dibutuhkan memiliki panjang 7 m, lebar 7 m, dan kedalaman 3 m.
Pembudidaya perlu menyeleksi benih yang dipelihara di kantong jaring apung, baik berdasarkan ukuran maupun kesehatan benih. Benih ikan gabus harus diseleksi dari segi ukuran dengan tujuan agar pada saat panen bisa dilakukan secara serentak, Selain itu. penebaran benih ikan gabus secara seragam dapat memperkecil risiko persaingan tidak sehat antara ikan satu dengan lainnya. Sebab, benih ikan kecil akan kalah bersaing dengan yang besar, terutama dalam mendapatkan makanan. Hal itu menjadikan benih ikan yang kecil mengalami keterlambata n pertumbuhan.
Benih ikan gabus yang siap untuk ditebar harus memiliki tubuh yang sehat. Jika ada benih ikan gabus yang terkena penyakit, sebaiknya dipisahkan sesegera mungkin dari benih yang sehat. Hal itu bertujuan agar penyakit tidak menular pada ikan gabus yang sehat. Setelah dilakukan tahap penyeleksian terhadap benih ikan gabus, maka penebaran bisa laksanakan. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Benih ikan gabus yang siap untuk ditebar harus memiliki tubuh yang sehat. Jika ada benih ikan gabus yang terkena penyakit, sebaiknya dipisahkan sesegera mungkin dari benih yang sehat. Hal itu bertujuan agar penyakit tidak menular pada ikan gabus yang sehat. Setelah dilakukan tahap penyeleksian terhadap benih ikan gabus, maka penebaran bisa laksanakan. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Benih ikan gabus yang hendak ditebar idealnya berukuran 8-13 em. Benih tersebut dapat langsung ditebar di kantongjaring apung pada pagi atau sore hari. Jika benih yang hendak ditebar bukan hasil dari pendederan sendiri, melainkan membeli di tempat penjualan benih, maka lakukan aklimatisasi terlebih dahulu.
Cara melakukan aklimatisasi pada ikan adalah dengan merendam plastik tempat benih di dalam air kantong jaring apung selama 15 menit. Kemudian, benih ditebar secara perlahan-lahan dengan membuka ikatan plastik. Padat tebar dalam proses pembesaran ikan gabus di kantong jaring apung umumnya sekitar 10 ekor/m3 - Jadi, kantong jaring apung yang miliki ukuran 7 x 7 m dengan kedalaman 3 m dapat disi benih ikan gabus sebanyak 1.500 ekor. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Cara melakukan aklimatisasi pada ikan adalah dengan merendam plastik tempat benih di dalam air kantong jaring apung selama 15 menit. Kemudian, benih ditebar secara perlahan-lahan dengan membuka ikatan plastik. Padat tebar dalam proses pembesaran ikan gabus di kantong jaring apung umumnya sekitar 10 ekor/m3 - Jadi, kantong jaring apung yang miliki ukuran 7 x 7 m dengan kedalaman 3 m dapat disi benih ikan gabus sebanyak 1.500 ekor. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Pemberian pakan pada benih ikan gabus di bulan pertama diberikan sebanyak 5% dari biomassa setiap hari. Setelah itu, pakan cukup diberikan sebanyak 3% dari biomassa. Pakan yang diberikan dapat berupa pelet. Dalam sehari, pemberian pakan dapat dibagi menjadi tiga kali, yaitu waktu pagi, siang, dan sore hari.
bangros
August 24, 2017
Budidaya Ikan Gabus
Bandung, Indonesia
Setelah benih ikan gabus ditebar selama 4 bulan maka proses pemanenan bisa dilakukan dan kemudian bisa dipasarkan.
Untuk memanen ikan gabus, tentunya ikan gabus harus ditangkap menggunakan seser. Ikan yang telah ditangkap, kemudian ditampug pada suatu wadah terlebih dahulu sebelum dijual. Tempat menampung ikan sebelum dipasarkan biasa disebut pemberokan. Pemberokan bisa menampung dan mengurangi risiko kematian pada ikan gabus selama beberapa hari dalam pengangkutan. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Untuk memanen ikan gabus, tentunya ikan gabus harus ditangkap menggunakan seser. Ikan yang telah ditangkap, kemudian ditampug pada suatu wadah terlebih dahulu sebelum dijual. Tempat menampung ikan sebelum dipasarkan biasa disebut pemberokan. Pemberokan bisa menampung dan mengurangi risiko kematian pada ikan gabus selama beberapa hari dalam pengangkutan. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Pembesaran ikan gabus di keramba bambu dimulai dari proses pemberian pakan pada benih ikan gabus. Benih ikan gabus yang akan dibudidayakan di keramba bambu ialah benih pilihan.
Hal ini di- harapkan dapat menanggulangi penyakit turunan yang dibawa dari induk ikan gabus. Penebaran benih ikan gabus pada keramba bambu yang berukuran 5 m3 adalah 80 gram. Pemberian pakan pada benih ikan ini tidak boleh terlambat, yaitu setiap 4 jam sekali karena ikan ini tergolong ikan predator yang gampang lapar. Pakan yang bisa diberikan sama seperti metode sebelumnya yaitu pelet, ikan rucah, atau pun makanan sisa dari dapur maupun meja makan.
Keramba bambu dan benih ikan gabus yang dibudidayakan harus sering dikontrol dan dijaga kebersihannya secara rutin.
Hal ini bertujuan agar proses pembesaran ikan dapat berhasil dan tidak menjadi sarang penyakit. Pemanenan pada keramba bambu dilakukan jika bobot ikan sudah mencapai kriteria standar yang dinginkan pasar.
Pada umumnya, ikan gabus siap panen berumur 6 bulan. Saat itu, ikan gabus memiliki bobot mencapai 700 gram/ikan dan sudah memenuhi kriteria pasar.
Pemanenan ikan gabus dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu menggunakan seser atau tangan. Penangkapan secara manuaI harus dilakukan dengan hati-hati. Jika tidak, ikan gabus akan terluka sehingga mengurangi nilai jualnya.
Pemanenan juga dapat dilakukan secara modern yaitu dengan mesin penyedot ikan. Sayangnya, mesin ini digunak n oleh pembudidaya ikan di negara berkembang, terutama Indonesia. Mesin penyedot ini digunakan pembudidaya ikan di negara maju. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Hal ini di- harapkan dapat menanggulangi penyakit turunan yang dibawa dari induk ikan gabus. Penebaran benih ikan gabus pada keramba bambu yang berukuran 5 m3 adalah 80 gram. Pemberian pakan pada benih ikan ini tidak boleh terlambat, yaitu setiap 4 jam sekali karena ikan ini tergolong ikan predator yang gampang lapar. Pakan yang bisa diberikan sama seperti metode sebelumnya yaitu pelet, ikan rucah, atau pun makanan sisa dari dapur maupun meja makan.
Keramba bambu dan benih ikan gabus yang dibudidayakan harus sering dikontrol dan dijaga kebersihannya secara rutin.
Hal ini bertujuan agar proses pembesaran ikan dapat berhasil dan tidak menjadi sarang penyakit. Pemanenan pada keramba bambu dilakukan jika bobot ikan sudah mencapai kriteria standar yang dinginkan pasar.
Pada umumnya, ikan gabus siap panen berumur 6 bulan. Saat itu, ikan gabus memiliki bobot mencapai 700 gram/ikan dan sudah memenuhi kriteria pasar.
Pemanenan ikan gabus dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu menggunakan seser atau tangan. Penangkapan secara manuaI harus dilakukan dengan hati-hati. Jika tidak, ikan gabus akan terluka sehingga mengurangi nilai jualnya.
Pemanenan juga dapat dilakukan secara modern yaitu dengan mesin penyedot ikan. Sayangnya, mesin ini digunak n oleh pembudidaya ikan di negara berkembang, terutama Indonesia. Mesin penyedot ini digunakan pembudidaya ikan di negara maju. bangros August 24, 2017 Budidaya Ikan Gabus Bandung, Indonesia
Sistem sekat merupakan sistem pembesaran ikan gabus dengan cara memberi sekat atau batas pada perairan umum. Hal ini dilakukan untuk membatasi ruang gerak ikan. Sistem ini bisa digunakan di sungai maupun di rawa-rawa. Keuntungan sistem sekat pada pembesaran ikan gabus ialah airnya mengalir secara alami. Banyak penduduk di beberapa daerah memiliki rumah panggung diatas rawa. Untuk menghubungkan antara rumah satu dengan yang lain, terdapat jalan yang terbuat dari kayu.
Kayu tersebut menjadi satu- satu jalan bagi penduduk yang memiliki rumah panggung diatas rawa-rawa. Ketinggian rumah panggung dapat mencapai 1 hingga 1,5 meter di atas rawa. Air rawa yang berada di bawah rumah mereka tersebut dimanfaatkan untuk budi daya ikan gabus dengan cara diberi sekat. Sekat dipasang pada bagian bawah jalan kayu dilingkungan rumah masing-masing. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembesaran ikan gabus menggunakan sistem sekat, di antaranya:
- Membuat Sekat
Ikan gabus tergolong predator yang kuat. Sekat biasanya terbuat dari bambu dan harus dibuat dengan kuat serta kokoh. Jika tidak, sekat tersebut akan diterobos sehingga ikan gabus lepas. Untuk memperkuat pembuatan sekat, tanam sekat tersebut Sampai ke dasar perairan. Penggunaan sekat pada ikan gabus biasanya berbentuk pagar. Bilah bilah bambu diberi jarak lebih dari 2 cm. Biaya untuk pembuatan sekat tidak begitu besar. Sebab, sekat hanya berbentuk pagar sederhana. Sistem sekat Juga miliki sedikit kelemahan yaitu pencarian tempat atau lokasi yang cocok. Lokasi perairan yang memiliki cekungan juga patut dipertimbangkan untuk penggunaan sistem ini. Selain itu, lokasi yang terlalu luas juga dapat menyulitkan pembudidaya untuk memanen ikan gabus. - Menebar Benih
Penebaran benih pada sistem sekat harus disesuaikan dengan kondisi perairan dan luas area yang telah di pagar. Benih yang di tebar ialah benih pilihan dari indukan unggul. Hal ini untuk mencegah terjadinya cacat fisik atau penyakit turunan pada benih ikan gabus. Pada sistem ini percobaan penebaran ikan gabus dapat dilakukan kurang lebih 75 ekor untuk benih yang berbobot 80 gram. Jika benih ikan gabus yang telah di tebar tidak mengalami mabuk atau stres, jumlah penebaran dapat ditambah lagi. - Memberi Pakan
Pemberian pakan pada ikan gabus sistem sekat tidak memerluka n biaya yang besar karena hidup di alam bebas. Jadi, selalu ada pakan alami yang bisa disantap ikan gabus. Namun, ikan gabus perlu diberi pakan tambahan berupa pelet untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhannya. Frekuensi pemberian pakan untuk sistem ini tidak begitu berbeda dengan budi daya ikan gabus dengan sistem lain.
Pengontrolan ikan gabus dalam pembudidayaan harus tetap dilakukan. Meskipun agak sulit dilakukan pengontrolan tersebut berguna untuk perkembangan pembesaran ikan gabus agar tidak terserang hama dan penyakit. Pengontrolan ikan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan perairan yang telah disekat maupun sekat yang digunakan. Jika ikan gabus terserang hama dan penyakit, tidak banyak yang bisa dilakukan selain mengobatinya. Selain itu, pembudidaya akan mengalami kerugian secara ekonomis. Seperti pepatah, "Lebih baik mencegah dari pada mengobati", kemungkinan serangan hama dan penyakit akan sangat kecil, jika pengontrolan ikan gabus dilakukan secara rutin.
bangros
August 24, 2017
Budidaya Ikan Gabus
Bandung, Indonesia
Pemanenan ikan gabus akan dilakukan apabila sudah mencapai ukuran yang dikehendaki oleh pasar atau konsumen. Penangkapan ikan gabus bisa dilakukan dengan serok. Namun, jika pembudidaya melakukan penangkapan dengan menggunakan serok, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar tidak melukai.
bangros
August 24, 2017
Budidaya Ikan Gabus
Bandung, Indonesia