Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses budi daya ikan gabus harus menyediakan kolam untuk sarana pendukung Lokasi kolam yang optimal harus dibangun di dekat sumber air dan bebas dari banjir. Sebaiknya, kolam dibangun pada lahan yang rendah, dengan tingkat kemiringan 2-5%. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengairan kolam Secara gravitasi. Terdapat beberapa jenis kolam yang harus disiapkan dalam proses budi daya ikan gabus sebagai pendukung kelancaran budi daya.
- Kolam Pemeliharaan Induk Pada pembenihan ikan gabus, luas kolam tergantung pada jumlah induk dan intensitas pengelolaannya. Sebagai contoh, untuk pemeliharaan induk gabus memerlukan kolam dengan ukuran panjang 10-15 m, lebar 8-10 m, dan tinggi 1-1,5 m. Sebaiknya, kolam pemeliharaan induk gabus berbentuk persegi panjang dengan dinding tembok atau tanah. Pada bagian bibir kolam dipasang dinding plastik gelombang yang setinggi 50 em. Hal tersebut bertujuan supaya ikan gabus tidak merayap atau melompat ke luar kolam, terutama pada waktu turun hujan. Pemasukan air ke dalam kolam dapat dibuat dari paralon (pvc) atau bambu yang dipasang sedemikian rupa sehingga air yang masuk ke dalam kolam sedikit "terjun". Kondisi ini bertujuan agar pelarutan udara ke dalam air cukup baik dan memberi kesegaran bagi induk ikan gabus. Sedangkan, pengeluaran air dari kolam di buat bentuk monnik. 20 Dinding pintu air berlapis tiga. Dinding pertama adalah yang menghadap kolam. Di dasar dinding ini terdapat lubang yang berfungsi untuk membuang air, mulai dari bagian(lapisan) dasar air, di mana banyak kotoran menumpuk. Sekat di tengah terdiri atas papan-papan yang disusun dan dapat mengatur ketinggian air di dalam kolam. Dinding kolam dibuat dari bata dan batu kali yang disemen atau dibeton sehingga permukaannya licin. Dasar kolam bisa dari tanah, meskipun lebih baik apabila disemen. Hal ini bertujuan agar dasar kolam tidak mudah berlubang atau bocor sehingga tidak mengakibatkan ikan lepas dari kolam. Untuk dasar kolam yang disemen, sebaiknya berikan lapisan pasir bercampur tanah liat setebal 10 em supaya tercipta suasana yang alami bagi ikan gabus. Permukaan air di dalam kolam hendaknya tidak melampaui 20 cm dari bibir kolam supaya ikan gabus tidak melompat ke luar kolam.
- Kolam Pemijahan Kolam pemijahan adalah tempat pemijahan ikan gabus yang berupa kolam tanah atau bak tembok. Proses pemijahan bisa juga dilakukan di kolam terpal. Ukuran atau luas dari kolam pemijahan tergantung dari jumlah induk gabus yang akan dipijah. Sebagai contoh, untuk 1ekor induk gabus dengan berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar 18 m2 dengan 18 buah ijuk atau kakaban. Dasar kolam untuk pemijahan dibuat dengan kemiringan rendah ke arah pembuangan. Hal ini bertujuan agar dasar kolam dapat dikeringkan dengan mudah. Pintu pemasuk dan pengeluaran air bisa menggunakan paralon dengan pintu bentuk monnik.
- Kolam Penetasan Pada dasarnya, bentuk kolam penetasan sama dengan kolam pe mijahan. Bahkan, sering kali, penetasan dilakukan dengan menggunakan kolam pemijahan. Sebaiknya, usahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah yang banyak telurnya.
- Kolam Pendeder Konstruksi kolam pendederan sama seperti kolam-kolam sebelumnya. Kegiatan pendederan disesuaikan dengan banyaknya larva ikan gabus yang hendak dipelihara. Bedanya, pada dasar kolam dibuat saluran dasar yang berada di dekat pintu pengeluaran atau sering juga disebut kemalir. Kemalir berfungsi sebagai tempat berkumpulnya benih ikan gabus saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih-benih ikan. Ketika hendak membuat kolam pendederan benih ikan gabus, perhatikan kemudahan dalam memelihara bibit di kolam tersebut. Sebaiknya, buat kolam dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemeliharaan benih ikan gabus. Sebagai contoh, ukuran tembok kolam yang biasa dipakai memilik lebar 1-2 m, dengan panjang 3-5 m. Sebaiknya, proses pendederan tidak menggunakan kolam yang masih baru karena masih panas dan banyak mengandung senyawa kimia yang dapat meracuni benih ikan gabus. Kolam yang masih baru perlu dinetralisir terlebih dahulu agar bisa digunakan untuk proses pen-dederan.
- Kolam baru diisi air hingga setengah penuh dan masukkan potongan-potongan batang pisang yang Cukup banyak.
- Isi kolam hingga penuh dan biarkan selama 1-2 minggu.
- Batang pisang yang membusukakan menyerap senyawa racun yang berbahaya bagi benih ikan gabus.
- Cuci hingga bersih dan kolam siap digunakan untuk pendederan.
- Sebelum digunakan, sebaiknya kolam tembok diberi kotoran sapi atau kotoran ayam sebanyak 200-500g/m2 serta kapur pertanian10-50 g/m2. Kotorantersebut berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan pakan alami (plankton dan jasad renik lainnya). Sementara kapur berguna untuk meningkatkan pH air dan membunuh bibit penyakit. Untuk daerah dengan pH air yang tinggi pemberian kapur sebaiknya tidak dilakukan. Meskipun ikan gabus dapat tumbuh dengan baik pada air tenang, namun akan lebih baik jika dilakukan pengontrolan air kolam secara rutin agar tetap bersih dan kandungan oksigen yang tinggi. Gunakan pipa paralon berdiameter +1em untuk mengeluarkan dan memasukkan air. Usahakan agar aliran air yang keluar masuk tidak terlalu deras.
- Berikan kassa pada aliran air keluar kolam untuk menghambat laju air keluar dan mencegah bibit terbawa keluar melalui aliran air tersebut.
Thanks for reading & sharing Budidaya Ikan Gabus
0 comments:
Post a Comment