Home » » Kantong Jaring Apung

Kantong Jaring Apung

Posted by Budidaya Ikan Gabus on Tuesday, August 29, 2017

Tidak semua perairan umum bisa dijadikan tempat pemeliharaan ikan gabus dengan jaring apung. Ada beberapa kriteria teknis maupun ekonomis yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi usaha. Lokasi yang bisa dijadikan tempat pemeliharaan ikan gabus meng- gunakan kantong jaring apung di antaranya ialah waduk, danau, situ, dan sungai.

Ada beberapa waduk yang sudah banyak dimanfaatkan untuk Usaha pembesaran secara intensif untuk beberapa jenis ikan. Adapun waduk-waduk yang telah digunakan untuk usaha budi daya, antara lain adalah waduk Jatiluhur, Citara, Saguling lawa Barat), Kedungombo, Gajah Mungkur, dan Mrica Uawa Tengah).

Selain di waduk, danau juga sangat potensial untuk budi daya ikan gabus sistem jaring apung, seperti Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Ranau (Bengkulu), Danau Laut Tawar (Aceh), dan Danau Kerinci Uambi). Perlu diperhatikan, dari luas danau tersebut, hanya 1,6% yang bisa dimanfaatkan untuk pemeliharaan ikan di jaring apung. Hal ini terkait dengan fungsi danau yang juga dimanfaatkan untuk keperluan lain, misalnya pariwisata. Selain itu, tidak semua lokasi danau cocok untuk ditempati jaring apung.

Penempatan jaring apung di perairan umum, seperti waduk, situ, atau danau, dianjurkan di jalur arus horizontal dan umumnya terletak di daerah muara agar ikan gabus selalu mendapatkan suplai air sehingga kandungan oksigennya tinggi. Selain itu adanya pergerakan air akan membantu menghanyutkan sisa-sisa kotoran atau bahan organik.

Untuk lokasi penempatan jaring apung yang ada diperairan luas dan terbuka mungkin perlu dipertimbangkan. Dilokasi tersebut dikhawatirkan akan terjadi gelombang besar dan tiupan angin kencang yang dapat mengancam keamanan jaring apung. Selain itu, kedalaman air juga harus diperhatikan. Diperairan yang mengalir, kedalaman jaring apung minimum 3 m dan di perairan yang tidak mengalir, kedalaman minimum jaring apung sekitar 5 m.

Kualitas perairan sangat mendukung keberhasilan usaha budi daya ikan gabus pada jaring apung. Ada beberapa kriteria kualitas air yang perlu diperhatikan, yakni sifat fisika, kimia, dan biologi. Secara biologi, penilaian kualitas air berdasarkan tingkat atau derajat kesuburannya. Derajat kesuburan ditentukan oleh kandungan mikroorganisme berupa plankton. Tingkat kesuburan waduk atau danau dibagi menjadi tiga, yakni rendah, sedang, dan tinggi.

Untuk usaha pembesaran ikan gabus secara intensif di Jaring apung. sebaiknya pilih kesuburannya rendah hingga sedang. Jika tingkat kesuburannya tinggi maka akan terjadi perebutan oksigen antara plankton dan ikan gabus yang dipelihara pada malam hari. Kriteria kualitas air secara fisika dan kimia untuk budi daya ikan gabus di jaring apung, pada umumnya memiliki prinsip hampir sama dengan ikan-ikan jenis air tawar lain.

Thanks for reading & sharing Budidaya Ikan Gabus

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.

Blog Archive